Pages

Minggu, 30 Maret 2014

Be Ready for The Future



As we look ahead into the future, leaders will be those who empower others. – Bill Gates.
    “ Kalianlah pemimpin masa depan, generasi muda penerus bangsa. Kalian harus mampu membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan. “ kalimat tersebut sering kali terngiang di telinga kita. Kalimat yang ditujukan untuk para pemuda, yang ‘katanya’ generasi andalan bangsa ini. Kalimat yang diharapkan mampu memotivasi para pemuda untuk lebih banyak berbuat bagi Indonesia di masa depan. Does it work?
    Pernahkah kita berfikir, tidakkah generasi muda tiga puluh tahun yang lalu juga mendengar hal yang sama? Tidakkah mereka berfikir bahwa merekalah generasi yang bertanggung jawab atas nasib Indonesia saat ini? Lalu apa yang bisa kita amati dari kondisi bangsa saat ini? Pengangguran masih berkeliaran. Korupsi masih marak. Pun masih banyak pejabat negara belum melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Akankah kita membiarkan hal yang sama terjadi beberapa tahun ke depan, ketika kita, para pemuda pemimpin masa depan, mulai mengambil peran? Tidak, jangan biarkan itu terjadi! Harapan para pejuang tentang masa depan Indonesia yang lebih baik benar-benar bertumpu kepada kita, Anda, dia, dan saya. Because we are the future leaders!
***

    Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Wilayahnya terbentang luas dari Sabang hingga Merauke. Berbagai sumber daya alam melimpah ruah. Kekayaan budayanya pun tak kalah menarik. Kita memiliki beribu suku yang masih memegang teguh adat dan budayanya. Dari segi kuantitas, sumber daya manusia di Indonesia juga tak kalah banyak. Bahkan kita berada di urutan keempat negara dengan populasi terbesar. Tak cukupkah hal-hal tersebut bagi Indonesia? Tidak. Masih belum cukup, apabila kualitas sumber daya manusia kita juga masih ‘begitu-begitu’ saja.
    Ya, sumber daya manusia di negara ini masih perlu diperbaiki. Untuk itu, harus ada yang memulai untuk memperbaikinya, karena sebuah perubahan membutuhkan pelopor yang dapat menjadi panutan. Dan kita semua bisa menjadi pelopor perubahan tersebut dengan melakukan hal-hal sederhana. Ada pepatah mengatakan bahwa seseorang tidak dapat merubah suatu kaum sebelum Ia merubah dirinya sendiri. Nah, itulah kuncinya. Be the changes you wish to see in the world, kata Mahatma Gandi.
Renungkanlah. Sebelum kita mengkritik orang karena tidak disiplin, pantaskan diri kita terelebih dahulu, apakah kita sudah mematuhi peraturan yang ada? Sebelum kita akan menyalahkan orang, yakinkan dahulu bahwa kita sudah melakukan segala sesuatu dengan benar. Sebelum kita mengomentari kinerja para eksekutif negara, bertanyalah kepada diri sendiri, sudahkah kita melakukan kewajiban kita sebagai pelajar dengan baik pula? Sebelum kita memaki para pejabat yang korupsi dan tak punya integritas, pastikan dahulu bawa kita tak pernah mencontek di sekolah dan mengambil hak orang lain yang bukan milik kita. Sudahkah kita melakukannya? Setelah kita sudah mampu memimpin diri kita sendiri, itulah saatnya kita menyebar kebaikan di sekitar kita dan memulai menjadi pemimpin untuk orang lain.
    Lalu, seperti apa sih sosok pemimpin ideal itu? Menurut saya, hal terpenting yang harus dimiliki oleh para pemimpin, bahkan semua orang, adalah integritas. Apakah integritas itu? Integritas adalah saat kita berpegang teguh kepada prinsip dan nilai-nilai yang kita yakini, tak peduli pengaruh orang atau keadaan lingkungan. Integritas akan dicerminkan melalui kesesuaian antara ucapan dan perilaku orang yang memilikinya. Sedangkan dalam sehari-hari, integritas diartikan sebagai perilaku jujur dan tetap berpegang teguh kepada kebenaran. Itulah mengapa integritas menjadi syarat utama seorang pemimpin. Pemimpin tanpa integritas adalah pemimpin yang tidak memiliki prinsip dan mudah dipengaruhi oleh lingkungannya, bahkan terpengaruh menuju hal-hal yang buruk. Pemimpin tanpa integritas akan mudah sekali kita temui di televisi, dalam tayangan berita tentang  koruptor kakap negeri ini. Kekayaan, jabatan, bahkan kepandaian tak akan ada artinya jika tanpa integritas.
    Definisi kata pemimpin adalah seseorang yang menjadi panutan, pemandu, dan pemegang amanah dalam memimpin pengikutnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lalu bagaimana seseorang menjadi pemimpin jika Ia tidak mampu merangkul semua pengikutnya? Bagiaman seseorang menjadi pemimpin jika Ia tak dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk satu tekad dalam mencapai tujuan? Bagaimana seseorang menjadi pemimpin jika pengikutnya pun tak percaya padanya? Itulah mengapa seorang pemimpin harus memiliki kharisma dan sikap bijaksana. Kemudian kedua sifat inilah yang akan membantunya untuk dapat merangkul dan mendapat kepercayaan dari para pengikutnya. Pemimpin juga harus mampu melayani seluruh pengikutnya. Ya, memang mustahil sekali jika satu orang pemimpin mampu melayani semua pengikutnya. Maka dari itu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendorong pengikutnya untuk mampu bekerja sama dalam menjalankan suatu program. Hal ini juga akan menimbulkan rasa kebersamaan antara pemimpin dan pengikutnya, yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan bersama.
    Last but not least, pemimpin harus mau dipimpin. Pemimpin yang baik bukan pemimpin yang merasa bahwa dirinya tidak pantas dipimpin orang lain. Bagaimanapun juga, sebelum menjadi pemimpin, seseorang pasti pernah dipimpin oleh orang lain. Contoh paling sederhana adalah dipimpin oleh ayah kita sebagai kepala keluarga. Nah, pemimpin harus mampu belajar dari kepemimpinan orang lain. Jika kita menilai pemimpin kita baik, sudah seharusnya Ia menjadi teladan kita. Namun jika kita menilainya buruk, maka kita dapat mengambil pelajaran darinya.
***

    Indonesia sejatinya memiliki tujuan negara yang amat luhur, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Semua rakyat juga telah sepakat bahwa kita, sebagai Bangsa Indonesia, memiliki tujuan yang sama dengan apa yang dirumuskan oleh para perumus dasar negara tersebut. Namun, ibarat sebuah bus yang sudah penuh oleh penumpang dengan tujuan yang sama, tapi sang sopir tidak mengambil langkah awal untuk memberangkatkan bus, maka selamanya bus itu akan diam saja. Begitu halnya apabila bus sudah berjalan, namun sang sopir melakukan kesalahan di tengah jalan, maka celakalah bus itu sehingga tidak bisa mencapai tujuan.
    Semua orang mampu menjadi sopir itu. Lalu, tunggu apa lagi? Jadilah sopir bagi bangsa ini. Mulailah mengambil langkah untuk menuntun Indonesia menuju tujuannya, menuju Indonesia yang lebih baik lagi dalam segala aspek. Mulailah menjadi agen perubahan. Mulailah menanamkan nilai-nilai baik seorang pemimpin dalam diri kita sehingga akan menjadi sebuah prinsip yang tak mudah digoyahkan, bahkan sampai tua. Mulailah menatap diri di cermin dan katakan, “ Hey, you have to be ready for the future. Because you are the future leaders! “

Mentari Rizki Amelia
Photo by sampoernafoundation.org 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar