Setelah minggu lalu tidak ada perkuliahan karena studi ekskursi, minggu ini kami kedatangan Bu Ninik dari Universitas Diponogoro. Beliau sedang melakukan penelitiannya tentang konsep Green and Lean Manufacturing untuk meraih gelar doktor dari ITS. Hingga saat ini, industri manufaktur sejatinya telah berevolusi, dari traditional manufacturing, lean manufacturing, green manufacturing, hingga sustainable manufacturing. Lean manufacturing adalah saat perusahaan fokus pada efisiensi, yakni bagaimana menggunakan energi dan cost seminimal mungkin untuk melakuakn proses bisnisnya. Green manufacturing menuntut perusahaan untuk berorientasi agar proses bisnisnya tidak berdampak buruk terhadap lingkungan, sedangkan perusahaan yang sudah menerapkan sustainable manufacturing akan selalu memperhatikan Triple Bottom Line (profit-people-planet).
Karena fokus pada penerapan lean dan green manufacturing, Bu Ninik menjelaskan bagaimana kedua konsep ini sebenarnya berkaitan. Dalam lean manufacturing, hal yang menjadi driver dalam proses bisnis perusahaan adalah konsumen karena konsumen pasti menginginkan produk dengan harga serendah-rendahnya namun dengan kualitas sebaik-baiknya. Sehingga, perusahaan harus memutar otak bagaimana membuat proses produksinya lebih efisien dengan tak henti melakukan continuous improvement. Beberapa caranya adalah dengan menerapkan 5S (5R - Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Poka Yoke, Kanban, Just in Time, dan cellular manufacturing.
Sedangkan pada konsep green manufacturing, tujuan utamanya adalah bagaimana agar limbah perusahaan dapat diminalisir sebanyak mungkin untuk mengurangi risiko bahaya terhadap manusia dan lingkungan. Namun, menurut Bu Ninik, alah satu tantangan terbesar dalam penerapan green manufacturing adalah kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang pentingnya para perusahaan menerapkan konsep ini. Alhasil, hanya sedikit masyarakat yang memperitmbangkan apakah sebuah perusahaan menerapkan green manufacturing atau tidak saat membeli produknya.
Sejatinya, konsep lean dan green manufacturing memiliki persamaan, yakni untuk mengurangi waste sebanyak mungkin namun tetap memiliki service level tinggi. Bedanya ialah bagaimana kedua konsep tersebut mendefinisikan waste, menetapkan key performance indicator, dan menganalisis prosesnya. Lean manufacturing menggunakan Value Stream Mapping (VSM), yakni teknik untuk melihat aliran material dan informasi dalam proses bisnis agar bisa mendeteksi titik pemborosan dalam proses tersebut. Sedangkan green manufacturing menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) untuk menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan selama siklus hidup produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar