Pages

Senin, 13 Februari 2017

Sustainable Manufacturing W1: Sustainable Development

Pada minggu pertama ini,  kuliah Sustainable Manufacturing yang seharusnya dijadwalkan pada hari Rabu, diselenggarakan pada hari Jumat karena sesuatu hal. Pada hari Rabu, saya terlambat mengetahui infonya sehingga saya datang ke kampus. Eh pada hari Jumat, saya justru bangun kesiangan dan karena sudah terlambat, saya tidak masuk kelas:( sangat menyesal rasanya. Karena tidak mau ketinggalan materi, saya pun akhirnya bertanya pada teman-teman tentang materi hari itu.

Pada minggu pertama kuliah Sustainable Manufacturing, Bu Maria membahas mengenai isu sustainability, khususnya Sustainable Development (SD). Topik ini ternyata belum banyak orang mengetahui dan menyadari bahwa isu ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita.

Earth Charter (2000) mendefinisikan sustainability dalam konteks global sebagai “founded on respect for nature, universal human rights, economic justice, and a culture of peace.” Sedangkan di sisi lain, SD diartikan sebagai usaha memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi hak generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga.  

Melihat definisi tersebut, saya jadi berfikir. Sadarkah kita bahwa banyak kebiasaan sehari-hari yang sangat tidak memenuhi prinsip SD ini? Sebagai contohnya ialah penggunaan energi yang berlebihan, kebiasaan membuang-buang makanan dan air, serta perilaku tidak ramah lingkungan dan pemborosan yang lain. Bu Maria juga menjelaskan tentang Sustainable Development Goal (SDG) yang digagas oleh United Nation (UN). SDG berisi 17 tujuan yang ditetapkan oleh UN sebagai agenda pembangunan dunia.



Teman saya juga memberitahu bahwa kita ditugaskan untuk membuat presentasi tentang salah satu kotak dalam SDG. Saya kemudian memutuskan untuk mengangkat tentang Zero Hunger, karena saya memang sangat prihatin dengan kondisi sekitar saya yang sangat tidak mendukung tujuan ini. Di kalangan teman-teman saya, saya dikenal sebagai orang yang sangat galak jika ada teman yang menyisakan makanan. Karena menurut saya, hal itu tidak etis di saat masih ada jutaan orang yang kelaparan. Ini kebiasaan yang saya dapatkan semasa saya tinggal di asrama saat SMA. Saya ingat betul, di ruang makan asrama, bersebaran tulisan “Take all you want, eat all you take.”, mengingatkan kami untuk tidak menyisakan makanan yang sudah kami ambil.

Hmm.... jadi keterusan ya ceritanya hehe. Kalau begitu saya akhiri saja personal jurnal kuliah Sustainable Manufacturing ku minggu ini. I am soooo excited to learn more in this course! :D


Resource:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar